blank

PPIDK Timtengka Sosialisasikan Peluang Kuliah di Timur Tengah dan Afrika di Pondok Modern Muhammadiyah Paciran

Acara yang digelar di Masjid Ad-Dakwah pada pagi hari ini dihadiri oleh siswa kelas 9 MTs dan SMP, kelas 12 SMK, serta kelas 10–12 Aliyah, bersama para ustadz pembimbing. Kehadiran tim disambut hangat oleh pimpinan pondok yang diwakili Kepala Sekolah Mamda, Khilmi, S.Pd., yang menilai sosialisasi ini sebagai kesempatan emas bagi para siswa untuk mendapatkan wawasan lebih luas mengenai pendidikan internasional, terutama di negara-negara yang menjadi pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan modern.

Paciran – Pondok Modern Muhammadiyah Paciran menerima kunjungan Volunteer Timtengka Goes to School (TGS) 2025 dari PPIDK Timtengka pada Rabu (13/8/2025). Kegiatan ini bertujuan memberikan sosialisasi tentang peluang melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri, khususnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Acara yang digelar di Masjid Ad-Dakwah pada pagi hari ini dihadiri oleh siswa kelas 9 MTs dan SMP, kelas 12 SMK, serta kelas 10–12 Aliyah, bersama para ustadz pembimbing. Kehadiran tim disambut hangat oleh pimpinan pondok yang diwakili Kepala Sekolah Mamda, Khilmi, S.Pd., yang menilai sosialisasi ini sebagai kesempatan emas bagi para siswa untuk mendapatkan wawasan lebih luas mengenai pendidikan internasional, terutama di negara-negara yang menjadi pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan modern.

Tim volunteer PPIDK Timtengka diwakili oleh Barda Royan, mahasiswa S2 di Yaman, dan Ilham Syaifuddin, mahasiswa di Libya. Dalam pemaparannya, mereka berbagi pengalaman pribadi mulai dari proses pendaftaran, persyaratan akademik, peluang beasiswa, hingga adaptasi kehidupan di luar negeri. Mereka menegaskan bahwa kuliah di Timur Tengah dan Afrika tidak hanya soal mempelajari bahasa Arab atau ilmu agama, tetapi juga menjadi pintu untuk memperluas wawasan global, memperkaya pengalaman budaya, dan membangun jaringan internasional yang bermanfaat di masa depan.

Barda dan Ilham juga menguraikan berbagai keistimewaan kuliah di Timur Tengah, seperti tersedianya jurusan keilmuan agama yang mendalam, tersebarnya pusat kajian keislaman di banyak wilayah, lingkungan belajar yang kondusif, serta atmosfer religius yang kental. Namun, mereka mengingatkan pentingnya persiapan yang matang. “Penting untuk menyiapkan niat, tujuan, kemampuan akademik, dan mental sebelum memutuskan untuk studi di luar negeri, bukan hanya niat jalan jalan di awal.” ujar Ilham. Ia menjelaskan bahwa calon mahasiswa harus siap menghadapi tantangan seperti perbedaan dialek bahasa Arab di setiap wilayah, cuaca ekstrem, hingga perbedaan cita rasa makanan yang jauh dari kebiasaan di Asia.

Sebagai bagian dari kegiatan, tim memutarkan video yang menampilkan gambaran kehidupan mahasiswa di Timur Tengah dan Afrika, mulai dari suasana kampus hingga kehidupan sehari-hari. Tayangan tersebut memicu antusiasme peserta, yang terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan saat sesi tanya jawab. Mulai dari cara memperdalam bahasa Arab hingga detail persyaratan beasiswa menjadi topik yang menarik perhatian siswa.

Pihak Pondok Modern Muhammadiyah Paciran berharap kerja sama ini dapat berlanjut secara rutin, sehingga semakin banyak siswa yang termotivasi untuk menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata dari PPIDK Timtengka kepada pihak pondok.

Eksplorasi konten lain dari Pondok Modern Paciran

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca