Assesment Kesehatan; Upaya Promotive & Preventif.

  • Post category:KABAR

Salah satu hal penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah memberikan perhatian dan penekanan terhadap upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Salah satu syaratnya adalah dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan assessment dan menggunakan potensi lokal untuk dalam upaya promotif dan preventif.

Dengan assessment rutin pesantren bisa mendapatkan informasi status dan tantangan kesehatan di lingkungannya sehingga bisa merumuskan program dan prioritas yang tepat. Dua hal ini yang dicoba untuk ditingkatkan melalui Workshop Pesantren Sehat yang dilakukan oleh MPKU dan LP2 PP Muhammadiyah didukung oleh Kemenkes di Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran, 8-10 Oktober 2019.

Menurut Hidayati, SKM, MKM, master of workshop Pesantren Sehat, peserta melakukan diharapkan mampu merumuskan tantangan dan prioritas kesehatan di pesantrennya masing-masing dan menindaklanjuti programnya. “Dengan melakukan assessment dan nantinya melakukan musyawarah, peserta bisa membuat perencanaan matang untuk program pesantren sehat” tambah Hidayati. 

Di hari kedua, peserta melakukan praktek lapangan Survei Mawas Diri (SMD) dengan melakukan pengamatan dan wawancara kepada santri dan semua elemen di pesantren. Dari kegiatan tersebut peserta menemukan apa tantangan kesehatan dan fasilitas yang perlu ditingkatkan pesantren. Hasil dari SMD ini kemudian akan di bawa ke forum Musyawarah Masyarakat Pesantren (MMP) untuk dibentuk struktur pesantren sehat dan program-programnya. Data-data dan informasi dari pesantren dan program-programnya juga bisa di input ke system informasi kesehatan pesantren (siskestren) untuk pengembangan kebijakan dan kegiatan lebih lanjut.

Selain survey mawas diri pesantren juga didorong untuk mengembangkan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan menggunakan akupresure untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan. Ibu Erna dari seksi pengobatan tradisional dinas kesehatan kabupaten Lamongan menyatakan bahwa saat ini masyarakat cenderung terlalu mudah menggunakan obat-obatan kimia, padahal obat trasidional bisa menjadi solusi.

Masyarakat tidak menggunakan obat-obatan kimia secara eksesif dan mendahulukan penggunaan obat-obatan alami dan pengobatan alami seperti akupresure. “Harapan kami masyarakat ingat memakai dulu TOGA dan akupresure sebelum mengkonsumsi obat-obatan kimia, karena dalam jangka panjang obat kimia pasti ada efek sampingnya” tambah Erna.

Di sesi akhir peserta juga mengunjungi Pos Kesehatan Pesantren di pesantren Al Ishlah Sendangagung, Paciran dan meninjau preaktek pelaksanaan TOGA di pesantren tersebut. Setelah melakukan workshop peserta diharapkan bisa mengembangkan perencanaan pesantren sehat, mengembangkan struktur dan membuat program untuk melaksanakan inisiatif pesantren sehat di pondok masing-masing. (al faqir)

Tim GERMAS Pesantren Sehat

Divisi Kesehatan Masyarakat

Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah

Leave a Reply