modern.com. Dalam proses pembelajaran, metode mempunyai peranan sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran al Qur’an.
Berikut ini ada beberapa macam metode dalam pembelajaran Al-Qur’an di antaranya yaitu :
1. Metode Baghdadi
Metode ini adalah metode yang pertama kali dipergunakan dalam membaca Al – Qur’an, khususnya di Pondok Pesantren. Metode ini tertuang dalam Qowaidul Baghdadiyah atau yang dikenal dengan turutan Juz ‘Amma. Pengajarannya relatif lama dengan melalui tahap-tahap yang ditentukan.
2. Metode Iqra’
Metode ini disusun Ustadzh As’ad Humam sekitar tahun 1983 – 1988. Metode ini bertujuan untuk memberantas buta huruf Al- Qur’an di kalangan umat islam, metode iqra’ memberikan penekanan langsung pada latihan membaca, guru tidak lagi memperkenalkan huruf alif sampai ya’, atau istilah melainkan langsung bunyi a, ba, ta, dan seterusnya.1
3. Metode Qira’ati
Metode ini disusun oleh Ustadz H. Dahlan Salim Zarkasy pada tahun 1963, yang diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Al – Qur’an Roudlotul Mujawwidin Semarang. Di dalamnya mengajarkan untuk membaca Al – Qur’an dengan tartil dan benar menurut kaidah ilmu tajwid yang ada.
4. Metode An-Nahdhiyah
Metode An-Nahdliyah adalah salah satu metode membaca Al-Qur’an yang muncul di daerah Tulungagung Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah lembaga pendidikan Ma’arif cabang Tulungagung. Metode ini merupakan metode pengembangan dari metode Al-Baghdadi, sehingga materi pembelajaran Al-Qur’an tidak jauh berbeda dengan metode Qiroati dan Iqra’. Akan tetapi yang perlu diketahui adalah bahwa pembelajaran dalam metode An-
Nahdhiyah ini lebih menekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukanan.
5. Metode Al-Barqi
Metode ini ditemukan oleh Drs. Muhadjir Sulthan, dan disosialisasikan pertama kali sebelum tahun 1991, yang sebenarnya sudah dipraktekkan pada tahun 1983. Metode ini tidak disusun beberapa jilid akan tetapi hanya dijilid dalam satu buku saja. Pada metode ini lebih menekankan pada pendekatan global yang bersifat struktural analitik sistetik, yang dimaksud adalah penggunaan struktur kata yang tidak mengikuti bunyi mati ( sukun) . alfaqir.